Minggu, 19 Agustus 2012

Segenap Pengurus PW SALIMAH JATENG
Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1433 H
Taqobbalallahu Minna wa minkum Shiyamana wa Shiyamakum
Kulu amin wa antum bi khoir
Mohon maaf lahir dan batin.

Kamis, 10 November 2011

Belajar sabar kepada Siti Hajar

Beberapa hari lagi, insya Allah kita akan berjumpa dengan hari raya kurban (Idul Adha). Ada sebuah kisah fenomenal, yang sangat pantas untuk kita teladani, dan jadikan acuan dalam mengemban amanah kita sebagai seorang muslimah hamba Allah, sebagai seorang istri, dan sebagai seorang ibu.
Kisah tsb adalah kisah perjalanan hidup seorang sahaya yang menjadi wanita mulia karena ketaatannya kepada Sang Pencipta, Penentu dan Pemberi Petunjuk kehidupan. Dialah Siti Hajar ummu Ismail, istri Nabiyyulloh Ibrahim a.s.

Kisah perjalanan Siti Hajar ketika hendak ditinggalkan disebuah gurun pasir yang tandus, yang tak ada kehidupan dan tak ada persediaan makanan dengan seorang bayi yang masih merah… sungguh merupakan satu bukti betapa kuat keyakinan Siti Hajar kepada Alloh yang tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang sabar, hingga melahirkan ketaatan yang luar biasa.

Kita simak dialog antara Siti Hajar dan Nabi Ibrahim ketika itu Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim as."Mengapa engkau tinggalkan aku disini?" Nabi Ibrahim as tidak mau menjawab pertanyaan ini, bahkan ketika ia sudah berjalan meninggalkan isteri dan anaknya, iapun tidak mau menoleh karena tidak tega meninggalkan isteri dan anaknya itu. Tapi ketika Siti Hajar bertanya: "Apakah Allah yang memerintahkan engkau untuk menempatkan aku disini?". Maka dengan jelas dan tegas Nabi Ibrahim as menjawab: "Ya" dan Siti Hajar menerima keputusan itu.

Sikap Siti Hajar ini juga menunjukkan bahwa keyakinan kepada Allah sebagai Maha Pemberi Rizki pun sangat kuat. Dia sangat yakin bahwa Alloh telah menentukan rizkinya, walau dia ditinggal di gurun pasir yang tandus. Karena Alloh telah berjanji:

"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata." (11: 6).

Namun demikian, yakin kepada Allah sebagai yang Maha Pemberi Rezeki saja belum cukup, karenanya Siti Hajar mengajarkan kepada kita untuk berusaha memperoleh rizki itu. Yaitu dengan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Yang kini kita kenal menjadi salah satu ritual ibadah haji, yaitu sa’i.

Siti Hajar berusaha keras untuk memperoleh air, agar dia bisa memberikan asi untuk anaknya Ismail yang menangis kelaparan. Padahal dia seorang wanita yang masih lemah, belum lama melahirkan. Terbayang betapa berat perjuangannya. Subhaanalloh.

Pelajaran berikutnya adalah keberhasilan Siti Hajar dalam mendidik anaknya, Ismail. Bagaimana Siti Hajar mampu mendidik anak seorang diri, menjadi anak yang demikian tegar dan sabar, tentu merupakan prestasi yang demikian agung.
Kisah ini menjadi demikian mempesona dalam sejarah dan ditulis manis dalam Al Qur’an, ketika Ismail diberitahu oleh ayahnya Ibrahim tentang perintah Alloh untuk menyembelihnya. “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"(Q.S. Ash Shaaffaat : 102).

Begitulah jawaban seorang anak yang sholeh. Demikian menyentuh hati kita semua. Subhaanalloh.

Kini….mampukah kita para muslimah meneladani Siti Hajar? Menjadi seorang wanita yang memiliki keyakinan kuat kepada Alloh, hingga melahirkan ketaatan kepada-Nya? Meyakini Alloh sebagai Pemberi rizki dan berusaha memperoleh rizki yang halal serta baik dengan sungguh-sungguh? Mendorong suami untuk tetap taat kepada Alloh diatas kecintaannya kepada kita? Dan berusaha keras mendidik anak-anak amanah Alloh ini menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah? Hingga dinul Islam menjadi tegak di muka bumi ini, serta tidak tercemar oleh tingkah laku kita yang seringkali tidak mencerminkan tingkah laku Islam? (Naudzubillahi min dzaalik).

Semoga Alloh SWT berkenan menjadikan kita para muslimah Siti Hajar-Siti Hajar masa kini. Senantiasa membimbing dan menjaga kita, sehingga kita tidak larut dengan perkembangan jaman yang semakin tak menentu. Tetap berpegang teguh kepada Islam sebagai satu-satunya petunjuk hidup, dan berupaya menghidupkan Islam dalam masyarakat kita. Aamiin.

Robb….bimbinglah kami selalu. Karena….tanpa-Mu, kami bukanlah apa-apa.

Robb….berikanlah kepada kami kekuatan untuk senantiasa istiqomah di jalan-Mu. Karena….tanpa kekuatan dari-Mu, kami tak mampu berbuat apa-apa,

Robb….hanya kepada-Mu kami menggantungkan segala harapan dan pinta. Dan hanya kepada-Mu pula tempat kembali yang nyata,

Karenanya….tuntun selalu langkah kami. Sehingga kami dapat selamat dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Aamiin. Wallohu a’lam bishshowwab

Ummu Shofi
ari_aji_astuti@yahoo.com

Selasa, 06 September 2011

Selamat Idul Fitri 1432 H



Segenap Pengurus PW SALIMAH JATENG
Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1432 H
Taqobbalallahu Minna wa minkum Shiyamana wa Shiyamakum
Kulu amin wa antum bi khoir
Mohon maaf lahir dan batin.

Kamis, 18 Agustus 2011

PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN RAMADHAN

Ari Aji Astuti (Ummu Shofi)
Sekertaris PW

Insya Allah, beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang penuh nerkah, rahmat, dan ampunan-Nya. Semoga Allah SWT berkenan mempertmukan kita dengannya, dan memberikan kepada kita kemampuan untuk melaksanakan ibadah yang sebaik-baiknya pada bulan tersebut. Aamin.
Allah SWT berfirman : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. (QS Al Baqarah: 183).
Perintah berpuasa, dan menjalankan ibadah-ibadah yang lain diberikan kepada kita, agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa. Namun demikian, mencapai predikat tersebut bukanlah hal yang mudah, maka perlu kita lakukan persiapan-persiapan yang memadai agar puasa kita tidak sekedar berhenti dari makan dan minum dan berijma’ di siang hari.
A. Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan :
1. Persiapan Ruh dan Jasad
Dengan cara mengkondisikan diri agar pada bulan sya’ban (bulan sebelum Ramadhan) kita telah terbiasa dengan berpuasa. Sehingga kondisi ruhiyah imaniyah meningkat, dan tubuh sudah terlatih berpuasa. Dengan kondisi seperti ini, maka ketika kita memasuki bulan Ramadhan, kondisi ruh dan iman telah membaik, yang selanjutnya dapat langsung menyambut bulan ramadhan yang mulia ini dengan amal dan kegiatan yang dianjurkan.

Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan oleh orang-orang yang pertama kali berpuasa, seperti: lemah badan, demam atau panas dingin dan sebagainya.

Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita agar kita mempebanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban ini dengan cara memberikan contoh langsung dan aplikatif. ‘Aisyah Radhiyallahu’anha berkata :” Rasulullah saw berpuasa, sampai-sampai kami mengiranya tidak pernah meningglkannya”. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa: “Beliau melaukan pusa sunnah bulan Sya’ban sebulan penuh, beliau sambung bulan itu dengan bulan Ramadhan”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh para ulama’ hadits, lihat Riyadhush-Shalihin, Fathul Bari, Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain)

2. Persiapan Materi
Bulan Ramadhan merupakan bulan muwaasah (bulan santunan). Sangat dianjurkan memberi santunan kepada orang lain, betapapun kecilnya. Pahala yang sangat besar akan didapat oleh orang yang tidak punya, manakala ia memberi kepada orang lain yang berpuasa, sekalipun hanya sebuah kurma, seteguk air atau sesendok mentega.

Rasulullah saw pada bulan Ramadhan ini sangat dermawan, sangat pemurah. Digambarkan bahwa sentuhan kebaikan dan santunan Rasulullah saw kepada masyarakat sampai merata, lebih merata ketimabng sentuhan angin terhadap benda0benda sekitarnya.

Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu-‘Anhu: “Sesungguhya Rasulullah saw saat bertemu dengan malaikat Jibril, lebih derma dari pada angin yang dilepaskan”. (HR Mutafaqun ‘Alaihi).

3. Persiapan Fikri (Persepsi)

Minimal persiapan fikri ini meliputi dua hal :
a. Mempunyai persepsi yang utuh tentang Ramdhan dan keutamaan bulan Ramdhan.
b. Dapat memanfaatkan dan mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang secara logis dan konkrit mengantarkannya untuk mencapai ketaqwaan.

B. KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
Terdapat banyak keutamaan bulan Ramadhan, diantaranya adalah:
1. Bulan Tarbiyah (pembinaan).
Ramadhan adalah bulan tarbiyah (pembinaan) umat. Dimana, ketika bulan Ramadhan umat dididik untuk bersabar menahan diri dari makan minum dan berjima’ disiang hari, umat dididik untuk berdisiplin menanti waktu sejak terbitnya fajar, hingga datangnya waktu berbuka,umat dididik untuk merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus, mengekang keinginan biologis memenuhi kebutuhan jasad hingga lahir rasa empati dan tenggang rasa, dsb.

2. Bulan diturunkannya Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunka Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, juga sebagai pemisah (yang haq dan yang bathil) (QS Al Baqarah: 185)
Yang artinya :
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

3. Bulan yang paling utama dan bulan penuh berkah
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling utama dan penuh berkah. Rasulullah SAW bersabda:”Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum’at” (HR At-Thabrani)

Dari Ubaidah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw –pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah SWT memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan RahmatNya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. Pada bulan itu Allah SWT akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah SWT”. (HR At-Thabarani).

4. Bulan Ampunan Dosa

Rasulullah saw bersabda : “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari.” (HR Muslim)

Barangsiapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena imandan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (Mutafaqun ‘Alaihi).

Apabila Ramadhan datang, maka pintu-pintu syurga dikbuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan syaithon-syaithon dibelenggu. (Mutafaqun ‘Alaihi).

5. Bulan dilipatgandakannya Amal Shaleh.

Rabb mu berkata: “Setiap perbuatan baik dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari pada parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang tengah berpuasa, hendaknya ia katakan : “Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa”.(HR At-Tirmidzi).

C. Ancaman bagi yang membatalkan puasa Ramadhan dengan sengaja tanpa udzur
Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadhan tanpa udzur dan tidak pula karena sakit maka puasa setahun pun tidak akan dapat mencukupinya walaupun ia berpuasa (HR Tirmidzi, abu Daud dan Ibnu Majah)
Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu-‘Anhu, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Artinya : ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dua lenganku, dan membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata. “Naik”. Aku katakan, “aku tidak mampu”. Keduanya berkata, “Kami akan memudahkanmu”. Akupun naik hingga sampai puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya, “Suara apakah ini ?”. Mereka berkata, “Ini adalah teriaakn penghuni neraka”. Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, “Siapa mereka ?” keduanya menjawab, “Meraka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka. [Riwayat An-Nasa’i dalam Al-Kubra sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf 4/166 dan Ibnu Hibban (no. 1800-zawaidnya) dan Al-Hakim 1/430 dari jalan Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin ‘Amir dari Abu Umamah. Sanadnya Shahih]
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita semua untuk mengisi Ramadhan yang akan datang dengan ibadah yang sebaik-baiknya. Amiin. Walloohu a’lam bishshwab.

Jumat, 15 April 2011

Pernyataan Sikap Persaudaraan Muslimah: Menentang Intervensi 13 Negara Sekutu Ke Libya (www.eramuslim.com)

Senin, 28/03/2011 10:31 WIB | email | print
Krisis Timur Tengah khususnya Libya di mana diktatorship Kadhafi telah memakan banyak korban jiwa terutama rakyat sipil. Krisis semakin bertambah pelik dengan agresi aliansi 13 negara Barat dan ternyata melakukan hal yang sama yaitu menyerang penduduk sipil dari udara dengan korban syahid 114 orang dan luka 445 orang dalam waktu 3 hari.
Barat memang terbukti tidak pernah menghormati HAM muslimin. Sebagaimana yang terjadi di Palestina, Iraq, Afghanistan dll. Mereka menyembunyikan tujuan hakikinya ingin menguasai sumber daya alam Libya.
Kami, Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) menyatakan dengan tegas PERNYATAAN SIKAP SALIMAH :
1. Menentang dengan tegas diktatorship Kadafi dan Barat di Libya.
2. Mendukung perjuangan rakyat Libya untuk menumbangkan rezim diktator Kadafi dan mendirikan pemerintahan yang reformis.
3. Menentang intervensi 13 negara sekutu ke Libya.
4. Menuntut PBB dan Lembaga HAM Dunia utuk mencegah arogansi Barat di Libya.
5. Mendesak OKI dan Liga Arab untuk berperan aktif untuk menyelamatkan masyarakat Libya, terutama kaum perempuan dan anak-anak.
6. Mendesak Pemerintah Indonesia dan Parlemen Indonesia untuk berperan aktif turut mencari penyelesain masalah Libya, baik melalui ASEAN, OKI maupun PBB, sebagai realisasi amanat Ideologi dan Konstitusi Indonesia.
Demikian pernyataan sikap Salimah , harapan kami semoga kedamaian di Timur Tengah dapat terwujud dengan segera.
Wassalamualaikum
Jakarta, Senin 28 Maret 2011.
Nurul Hidayati SS. MBA
Ketua Umum PP Salimah

Muslimat Diminta Ikut Serta Turunkan Angka Kematian Ibu

SEMARANG TENGAH- Muslimah diminta ikut serta menurunkan angka kematian ibu dan menyebarluaskan program menyusui yang sehat dan mengasuh anak, sehingga terwujud generasi penerus yang berkualitas.

Hal itu diungkapkan Nurul Hidayati, Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah) Pusat saat pelantikan pengurus baru Salimah Jateng di Aula Kantor Dinas Perindustrian Jateng Jl Pahlawan, baru-baru ini.
Selain itu, kata dia, muslimah harus memajukan kehidupan masyarakat, seperti dengan ekonomi produktif, pendampingan terhadap gelandangan, anak-anak yatim-piatu dan telantar. “Ini merupakan kewajiban karena sudah ada dalam aturan agama.”

Dikatakannya, muslimah perlu mengkampanyekan dan mempraktikkan perilaku sadar lingkungan. “Selama ini, Salimah telah mengimplementasikan program yang meringankan ibu-ibu kurang mampu terutama yang single parent sehingga membuatnya berseri, menyadarkan para ibu agar memberi makanan yang bergizi, dan berbagai program sosial,” kata Nurul.

Kepada para pengurus baru, dihimbau agar merapikan administrasi organisasi hinga mencapai tahap profesional karena hal itu sangat berpengaruh terhadap maju dan mundurnya organisasi. Kemudian, meneruskan program-program dari pusat yang sudah terimplementasikan secara baik dan berkelanjutan.

Ida Nurfarida, ketua Salimah Jateng mengatakan, akan berkontribusi lebih aktif bagi masyarakat terutama memberikan pendidikan kepada para ibu, lewat forum majelis taklim.

Perempuan, kata dia, hendaknya tak hanya berwacana, melainkan melakukan gerakan yang langsung menyasar kepada masyarakat luas. Ke depan, pihaknya berharap bisa menguatkan pondasi organisasi di seluruh kota atau kabupaten se-Jateng.

Adapun Wakil Ketua Salimah Jateng yang dilantik yakni Sri Ani Handayani. Untuk sekretarisnya Ari Ajiastuti dan Kalimatun Masruroh jadi bendahara. (hdq-71)

Muslimat Diminta Ikut Serta Turunkan Angka Kematian Ibu

SEMARANG TENGAH- Muslimah diminta ikut serta menurunkan angka kematian ibu dan menyebarluaskan program menyusui yang sehat dan mengasuh anak, sehingga terwujud generasi penerus yang berkualitas.

Hal itu diungkapkan Nurul Hidayati, Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah) Pusat saat pelantikan pengurus baru Salimah Jateng di Aula Kantor Dinas Perindustrian Jateng Jl Pahlawan, baru-baru ini.
Selain itu, kata dia, muslimah harus memajukan kehidupan masyarakat, seperti dengan ekonomi produktif, pendampingan terhadap gelandangan, anak-anak yatim-piatu dan telantar. “Ini merupakan kewajiban karena sudah ada dalam aturan agama.”

Dikatakannya, muslimah perlu mengkampanyekan dan mempraktikkan perilaku sadar lingkungan. “Selama ini, Salimah telah mengimplementasikan program yang meringankan ibu-ibu kurang mampu terutama yang single parent sehingga membuatnya berseri, menyadarkan para ibu agar memberi makanan yang bergizi, dan berbagai program sosial,” kata Nurul.

Kepada para pengurus baru, dihimbau agar merapikan administrasi organisasi hinga mencapai tahap profesional karena hal itu sangat berpengaruh terhadap maju dan mundurnya organisasi. Kemudian, meneruskan program-program dari pusat yang sudah terimplementasikan secara baik dan berkelanjutan.

Ida Nurfarida, ketua Salimah Jateng mengatakan, akan berkontribusi lebih aktif bagi masyarakat terutama memberikan pendidikan kepada para ibu, lewat forum majelis taklim.

Perempuan, kata dia, hendaknya tak hanya berwacana, melainkan melakukan gerakan yang langsung menyasar kepada masyarakat luas. Ke depan, pihaknya berharap bisa menguatkan pondasi organisasi di seluruh kota atau kabupaten se-Jateng.

Adapun Wakil Ketua Salimah Jateng yang dilantik yakni Sri Ani Handayani. Untuk sekretarisnya Ari Ajiastuti dan Kalimatun Masruroh jadi bendahara. (hdq-71)